21 December, 2011

RASAKAN

Hati tertawan
Tapi tiada siapa menawan
Hati ditawan
Oleh kesunyian dan kekeliruan

Umpama bermain congkak
Hanya nasib menunggu congak
Lubang yang penuh guli, akan muflis kelak
Samalah hal seperti hati ditusuk tombak

Persis pen hilang penutupnya
Tanpa sedari dakwat hilang sama
Sepert cinta
Penantian itu menyiksakan jiwa raga

Buku tiada pembaca
Hiasan almari cuma
Hidup punya cerita
Siapa tahu?
Kau, kau, kau?
Atau dia?
Cuma Dia

Cukup, cukup, cukup sudah
Penat aku meludah
Tak tentu arah
Biar aku di sini parah

Assalamualaikum..