29 October, 2010

sekali

sekali ku beritahu
kau merubah emosi ku
mengubah setiap lohong diriku
palung hatiku kau isi

sekali ku ungkapkan
kau egois
cemburu menguasai dirimu
angkuh membatasi segalanya

sekali ku bisikkan
ku tak mengerti fikrah kamu
ku bisu kau mencela
mungkin fatamorgana kita berbeza

sekali ku katakan
kau punya nista
bahasamu bukan dusta
kebenaran mu bukan kata kosong

sekali
telah ku sebutnya berkali kali
untuk kau faham itu
ku bercanda
ya
ini terakhir kali
maafkan ku

22 October, 2010

"sahabat"

menyaksikan cerita satu warna
sambil menghirup makanan jin
sambil meneguk air kencing dia

si tanduk bersahabat baik dengan kamu
riang gembira bersama
dia suka melihat kamu suka
dia gembira melihat kamu duka

menjadi doktor
menjaja dara
mendagang barang panas
di lorong hina

di tar
pencemaran bunyi
bergolok-gadai nyawa
konon dialah sang juara

Allah...

natijah hapak dihamparkan
betapa hina umat
bergelumang najis-najis



20 October, 2010

pengajar setia

perempuan itu mengajar aku itu
perempuan itu mengajar aku ini
Jajarkan ke Tengah
perempuan itu
mengajar aku apa itu hidup
mengajar aku apa itu mati

perempuan itu
mengajar aku hidup tanpanya
mengajar aku melukut di tepinya

perempuan itu
mengajar aku tawa dalam sendu
mengajar aku duka dalam suka

perempuan itu
mengajar aku bercinta
mengajar aku membenci

dia sering mengajar aku
mengajar sesuatu yang tak perlu diajar

tapi..
aku berkurang ajar padanya
hinakah aku
terukkah aku
biadapkah aku

jawapannya terdapat dalam bahasa tubuhnya
dia mengajar aku mencintai dia

tapi..
dia terlupa mengajar aku bagaimana nak lupakan dia

dia pengajar yang setia

17 October, 2010

penantian tidak dinanti

abad menanti dekad
dekad menanti tahun
tahun menanti bulan
bulan menanti minggu
minggu menanti hari
hari menanti jam
jam menanti minit
minit menanti saat
saat menanti detik

iri hatinya masa
buta hatinya manusia

jiwa menangis
jasad merintih
fikiran meratap
pandangan sugul

hanya menanti disapa
teringat lima perkara
terlupa lima perkara

berdiri sambil duduk
ketawa sambil menangis
memuji sambil mencarut
MashaALLAH.....

10 October, 2010

SEGULUNG TEMBAKAU

Makanan itu sedap

Kalau sedap mengapa muntah

Membakar kertas bernilai

Mencairkan tembaga hakiki

Organ mula merintih

Tapi jiwa tetap batu

Hambakan diri padanya

Abdikan diri padanya

Merintih padanya

Menagih padanya

Tenang kala bersamanya

Kononnya menghembus

Melepaskan

Keluar asap sengsara

Tapi memberontak setiap sendi

Melankolia melahirkan sajak ini

Mungkin responsif hambar

Seperti mensia-siakan mata pena

Melekat hempedu pada kertas ini

Alam membisu seribu bahasa

Tembakau masih melepaskan perihnya

Mencantas keegoan bumi

Pemerintah seperti beromong kosong

Si pemusnah terus bernafas

Berbaur natijah diri dan kerakusan

Berhenti

Sebelum semuanya menjadi bubur

Bubur yang ditabur telur hanyir

Dihidang untuk modal insan

05 October, 2010

CINTA ANTONIM

marcapada ini menggamit kejutan
memperlekehkan karma diberi esa
majusi dah terpesong auranya
pelik melihat pencinta
saling memiliki
tidakah mendambakan kasih yang utuh

uda dan dara lenyap
di sambar serakah hina
hilang pedomankah
hilang arah tujukah

lembah kegelapan mengundang cahaya dosa
silau terpancar ledakan api
menanti di sudut hari mendatang
nasibnya kini

antonim menjadi sinonim
mana hilang egois
keliru menjadi tanda
mana satu kumbanmg sejati
mana hilang bunga seri harum

bersih tetap bersih
maruah tetap terjaga
tapi daki tetap daki

lilin mencair
bakal gelap gelita
tapi masih membakar diri
oh duniawi
oh globalisasi
beri mereka petunjuk
hakikat
hakiki
rungkaikan tali yang terbelit