10 October, 2010

SEGULUNG TEMBAKAU

Makanan itu sedap

Kalau sedap mengapa muntah

Membakar kertas bernilai

Mencairkan tembaga hakiki

Organ mula merintih

Tapi jiwa tetap batu

Hambakan diri padanya

Abdikan diri padanya

Merintih padanya

Menagih padanya

Tenang kala bersamanya

Kononnya menghembus

Melepaskan

Keluar asap sengsara

Tapi memberontak setiap sendi

Melankolia melahirkan sajak ini

Mungkin responsif hambar

Seperti mensia-siakan mata pena

Melekat hempedu pada kertas ini

Alam membisu seribu bahasa

Tembakau masih melepaskan perihnya

Mencantas keegoan bumi

Pemerintah seperti beromong kosong

Si pemusnah terus bernafas

Berbaur natijah diri dan kerakusan

Berhenti

Sebelum semuanya menjadi bubur

Bubur yang ditabur telur hanyir

Dihidang untuk modal insan

0 comments:

Post a Comment